Setiap tahun, burung akan mengalami mabung, termasuk juga di dalamnya burung cendet. Hal ini disebabkan karena mabung atau molting merupakan kondisi alamiah yang mesti dilalui oleh semua unggas. Mabung sendiri dapat diartikan sebagai proses pergantian bulu pada burung. Proses ini terjadi dengan cara di mana bulu lama rontok dan kemudian diganti dengan tumbuhnya bulu yang baru dan bagus.
Karena mabung adalah proses pergantian bulu, maka cendet dalam kondisi mabung adalah kondisi ‘sakit”. Untuk itu, cendet mabung membutuhkan perawatan khusus, yang berbeda sama sekali dari rawatan harian yang biasa Anda berikan. Cendet mabung harus mendapatkan perawatan yang intensif dan tepat. Hal ini bertujuan di samping untuk memberikan kenyamanan, juga supaya proses mabungnya bisa berjalan dengan lancar. Sebab, cendet yang mengalami trobel mabung atau mabung tidak tuntas, akan menjadi masalah terhadap performanya setelah habis ngurak.
Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dengan proses mabung cendet Anda, maka perawatan khusus harus diberikan. Berikut ini adalah beberapa tips perawatan burung cendet selama mabung.
Ful Kerodong
Burung cendet yang sedang mabung harus diful kerodong, dan idealnya sejak netes atau jatuh bulu pertama. Pengerodongan dilakukan dengan tujuan supaya cendet merasa lebih tenang dan nyaman dan proses jatuh bulu pun diharapkan lebih lancar. Untuk itu, lakukan pengerodongan sepanjang hari, kecuali saat memberikan makan dan minum. Namun demikian, sesekali Anda perlu membuka dan mengangin-anginkannya supaya cendet tetap dalam kondisi segar. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari timbulnya berbagai gangguan kesehatan pada cendet seperti gangguan pernapasan, serangan bakteri, dan lain sebagainya.
Sendirikan dan Jangan Sampai Mendengar Suara Burung Sejenis
Idealnya, cendet yang sedang mabung jangan sampai mendengar suara burung sejenis. Hal ini disebabkan karena suara burung sejenis bisa membangkitkan birahi cendet sehingga menghambat proses mabung. Namun jika tidak memungkinkan, cukup letakkan cendet mabung tersebut di tempat tenang dan atur jarak dengan cendet lainnya. Hal ini bertujuan agar cendet yang mabung tersebut tidak terganggu dan lebih tenang.
Tambah Jangkrik hingga Dua Kali Lipat dari Takaran Harian
Saat mabung, cendet membutuhkan nutrisi yang lebih dan karenanya pemberian jangkrik bisa ditingkatkan hingga dua kali lipat dari jumlah harian yang biasa Anda berikan. Jika misalnya setelan harian cendet Anda jumlah jangkrik adalah 5/5 ekor pagi dan sore, saat mabung jumlah pemberian jangkrik bisa ditingkatkan menjadi 10/10 pagi dan sore.
Dalam menangani cendet mabung, ada pula cendet mania yang malah menurunkan jumlah jangkrik dan bahkan menyetopnya sama sekali. Menurut mereka, jangkrik bisa menyebabkan bulu-bulu menjadi lebih kuat sehingga proses mabung menjadi terganggu. Namun kenyataannya, sepanjang pengetahuan saya pribadi, hal ini malah tidak efektif karena kenyataannya cendet tetap membutuhkan nutrisi dua kali lipat saat mabung. Karenanya, mengurangi jumlah jangkrik apalagi menyetopnya selama mabung, membuat cendet kekurangan nutrisi. Bahkan, cendet yang hanya makan voer dalam jangka waktu lama, pemulihan kondisinya pasca mabung sangat lama. Risiko lainnya adalah berpotensi menyebabkan serak, hidung berisiko tersumbat, dan bahkan kehilangan power. Karenanya, tidak ada alasan untuk Anda mengurangi apalagi menyetop pemberian jangkrik pada cendet selama proses mabung.
Berikan EF Lebih Rutin
Karena burung cendet mabung butuh nutrisi yang lebih maka pemberian EF lain seperti kroto, UK (ulat kandang), UH (ulat hongkong) dapat diberikan lebih sering, terutama kroto. Hal ini disebabkan karena kroto adalah makanan burung cendet yang paling enak dan bagus. Seperti diketahui bahwa kroto adalah EF yang paling kaya akan kandungan nutrisi. Untuk UH, pemberiannya sebaiknya tidak terlalu sering karena bisa berisiko merusak mata cendet. Cukup berikan seminggu sekali saja.
Jangan buang kotoran setiap hari
Kotoran burung tidak usah dibuang setiap hari. Idealnya, 2—3 hari sekali kotoran cendet baru boleh dibuang sambil bersihkan kandang dan burung diangin-anginkan. Hal ini karena kotoran yang dibiarkan dalam waktu lama bisa menguap sehingga membantu proses mabung. Namun demikian, terlalu lama membiarkan kotoran juga tidak baik, karena berpotensi menimbulkan berbagai penyakit.
No Jemur dan No Mandi
Cendet yang mabung juga tidak boleh dimandikan, apalagi sampai dijemur. Hal ini karena paparan cahaya matahari atau air saat mandi bisa menyebabkan bulu-bulu cendet yang sudah tua dan mau rontok bisa segar kembali. Akibatnya, ini bisa menghambat rontoknya bulu-bulu tersebut. Bahkan yang paling parah, menjemur atau memandikan cendet saat mabung bisa menyebabkan berhentinya proses mabung (baca: gagal mabung).
Meski banyak cendet mania yang sesekali tetap menjemur dan memandikan cendet saat mabung, namun menurut hemat penulis, sebaiknya tidak dilakukan, apalagi jika cendet tersebut memang susah ngurak atau mempunyai riwayat trobel ngurak. Karenanya, tidak menjemur dan memandikan cendet saat mabung adalah tindakan yang paling aman karena hal ini bisa mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada proses mabungnya.
Full Master
Masa mabung adalah kesempatan emas untuk menambah atau memperbaiki isian pada cendet. Karenanya, banyak cendet mania yang sangat mengharapkan cendet jagoannya segera mabung jika burung tersebut mempunyai isian yang kurang bagus. Hal ini disebabkan karena pada saat mabung, cendet lebih banyak menyimak daripada berbunyi yang memungkinkannya lebih peka untuk merekam suara yang didengarnya. Untuk itulah, Anda disarankan untuk memaster cendet Anda tersebut supaya mempunyai isian yang lebih variatif.
Tips Perawatan Cendet Mabung, Ngurak, atau Molting
0 Response to "Tips Perawatan Cendet Mabung, Ngurak, atau Molting"
Post a Comment