Mengenal Tanda-tanda Cendet Kepala Blangkon, Sembur, dan Peles saat Masih Trotol

Kualitas cendet sama sekali tidak didasarkan atas warna kepala dan asal-usulnya. Namun demikian, warna kepala hitam full atau yang sering disebut sebagai blangkon di kalangan cendet mania ini mempunyai nilai lebih. Selain karena menambah nilai artistiknya, cendet dengan kepala blangkon juga terlihat lebih seram. Karenanya, banyak kicau mania yang berlomba-lomba mencari burung jenis ini sehingga harganya pun menjadi lebih mahal.

Cendet kepala blangkon identik dengan cendet (asal) Madura. Namun begitu, cendet blangkon tidak berarti cendet Madura. Ini menandakan bahwa di luar Madura banyak juga terdapat jenis cendet ini. Beberapa daerah yang menghasilkan cendet blangkon selain Madura ini ialah seperti beberapa daerah di Jawa Timur bagian timur, misalnya Bondowoso, Lumajang, Jember, Situbondo, Banyuwangi, dan lain sebagainya. Daerah pantura juga dikenal dengan daerah penghasil cendet kepala blangkon seperti Tuban, Cepu, Blora, Juana (Pati), dan lain sebagainya.


Lalu tahukah Anda bagaimana membedakan jenis cendet yang blangkon, sembur, atau peles ini? Bagi sebagian orang, mungkin ini akan susah sebab mereka belum mengetahui tanda-tanda dari cendet ini kelak akan jadi blangkon atau tidak. Kesulitan ini tentu saja hanya dialami ketika cendet tersebut masih berumur muda atau piyik/trotol. Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat Anda amati untuk membedakan jenis-jenis cendet ini sebagai berikut.
  • Cendet blangkon adalah cendet di mana ketika masih bayi ditandai oleh warna alis yang tebal (menghitam pekat) dan menyambung ke depan mata. Pada sebagian kasus, biasanya kepala piyikan tersebut sudah terlihat menghitam namun cendet jenis ini biasanya hitam kepalanya kelak akan lebih full lagi ke belakang alias gondrong. 
  • Cendet sembur adalah cendet di mana ketika masih bayi umumnya ditandai dengan warna alis yang hitam namun tidak terlalu pekat. Warna alis ini tidak menyambung ke depan mata alias putus.
  • Sedangkan untuk cendet peles, saat masih piyik, warna hitam pada alisnya tipis sekali sehingga nyaris terlihat seperti alis cendet betina. Selain tipis, warna alisnya juga terlihat pudar sehingga jika ada orang yang belum paham, cendet ini benar-benar dianggap sebagai cendet betina. Bedanya, jika pada cendet peles jantan, warna slip pada sayapnya terlihat putih polos, sedangkan pada betina terlihat kusam.
Dengan mengetahui tanda-tanda ini, diharapkan Anda bisa memilih dengan jitu jenis cendet bakalan yang akan Anda pelihara, baik untuk lomba di kemudian hari maupun hanya untuk koleksi pribadi di rumah (burung rumahan).

 

0 Response to "Mengenal Tanda-tanda Cendet Kepala Blangkon, Sembur, dan Peles saat Masih Trotol"

Post a Comment