Semua cendet mempunyai bawaan salto, namun tidak semua cendet bisa salto. Karenanya, salto pada cendet biasanya adalah menunjukkan bahwa burung tersebut sedang bermasalah, terutama dengan mentalnya. Cendet salto sebagai indikasi bahwa cendet tersebut merasa tidak nyaman karena mengalami tekanan mental. Lain halnya jika cendet tersebut memang mempunyai karakter salto, tentu saja tidak menunjukkan indikasi apapun. Namun, cendet salto yang berdasarkan karakter dan karena ada masalah mental, cara saltonya berbeda.
Cara salto cendet karena karakter, biasanya sejak kecil memang sudah menunjukkan salto yang fasih. Apalagi ketika dia sudah dewasa, salto yang diperagakannya akan lebih fasih lagi sehingga kerap kali tidak menimbulkan kerusakan pada ekornya. Namun kalau salto karena gangguan mental, biasanya gaya salto yang dilakukannya tidak bagus alias grapyakan sehingga bisa menyebabkan patah pada ekor. Matanya pun akan tampak jelalatan dan kerap kali menunjukkan perilaku yang aneh, misalnya ketakutan, ngeruji, dan lain sebagainya.
Centet salto bisa disebabkan oleh banyak hal sebagaimana berikut.
- Yang pertama, cendet salto bisa karena kalah mental dan trauma. Misalnya, kalah saat ditrek, sangkar jatuh, atau pindah sangkar. Perilaku cendet seperti ini biasanya akan grabyakan sambil salto tak berkesudahan setiap waktu atau malah diam sama sekali namun sesekali tetap salto, terutama kalau didekati. Cendet dalam kondisi ini biasanya tidak akan mau berbunyi dengan rajin dan bahkan bisa bisu sama sekali sekalipun digoda. Celakanya lagi, cendet ini juga bisa menunjukkan perilaku yang kurang fit seperti nyekukruk, bulu mengembang, atau bahkan diam, namun tetap salto.
- Kedua, cendet salto juga bisa disebabkan karena takut terhadap sesuatu. Beberapa benda yang biasanya ditakuti oleh cendet misalnya, mobil, motor, balon, topi, payung, dan lain sebagainya. Cendet salto karena takut terhadap benda-benda tersebut, perilakunya mirip dengan perilaku cendet di atas namun biasanya frekuensi saltonya akan berkurang jika sudah tidak melihat benda yang ditakutinya. Dan adapun salto karena karakter, cendet akan terus melakukan salto dengan fasih meskipun tanpa penyebab apapun.
Lalu bagaimana cara yang paling efektif mengatasi cendet salto? Banyak orang yang menyiasatinya dengan mengganti posisi pangkringan atau menambahnya agar intensitas saltonya berkurang. Cara ini kurang efektif dan karenanya perlu strategi yang lebih jitu.
- Pertama, isolasi burung tersebut. Jangan sampai mendengar suara burung lain, apalagi burung sejenis.
- Kedua, full kerodong selama beberapa minggu. Misalnya hendak dimandikan, buka kerodong sebentar saja atau selama mandi, habis itu dikerodong lagi. Jika misalnya hendak dijemur, jemurlah sambil dikerodong.
Selamat mencoba !!!
0 Response to "Cara Efektif Mengatasi Cendet/Pentet Salto"
Post a Comment